Dan dengan suara nyaring mereka berseru: ”Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” Wahyu 7:10
Dalam artikel singkat ini, penulis membatasi masalah pada kata “bagi” yang berada dalam frasa “keselamatan bagi Allah kami…….”. Pertanyaannya, apakah benar keselamatan itu bagi Allah? Sementara dalam pemahaman awam, kita mengenal keselamatan datangnya dari Allah kepada umat-umatNya berdasarkan catatan Alkitab. Lantas bagaimana kita menemukan solusi atas kebingungan ini? Apakah Lembaga Alkitab Indonesia telah melakukan kesalahan atas hal ini? Mari kita belajar bersama-sama.
Keselamatan Adalah Milik Allah
Hal utama yang perlu kita pahami bahwa keselamatan adalah milik Allah, bukan milik kita! Kitalah manusia berdosa yang perlu diselamatkan. Ketika Alkitab berbicara tentang keselamatan, Tuhan Allah adalah kunci, pusat, dan aktor utama. Karena keselamatan menurut Alkitab adalah milik Allah, ini berarti bahwa keselamatan tidak pernah bisa menjadi masalah inisiasi atau pencapaian manusia. Keselamatan bukanlah sesuatu yang dapat dicapai atau didapatkan oleh manusia dengan cara atau usaha apa pun, bahkan termasuk agama. Keselamatan ada di tangan Tuhan! Tidak Ada Keselamatan Di Luar Yesus
Berdasarkan Alkitab, agama tidak menyelamatkan siapa pun. Kita tidak diselamatkan karena kita adalah orang Kristen dan melakukan semua kewajiban keagamaan Kristen. Kita diselamatkan karena Allah telah bertindak, di dalam Kristus Yesus, untuk menggenapi keselamatan bagi kita, dan kemudian memanggil kita untuk percaya kepada-Nya.1 Tidak ada hal religius yang kita lakukan yang menjadi sarana atau penyebab keselamatan kita. “Kekristenan” kita merupakan respon/tanggapan yang kita buat; dalam iman dan kehidupan terhadap tindakan penyelamatan Allah melalui Kristus Yesus. Keselamatan adalah milik Allah. Hal itu tidak dapat dimanipulasi oleh aktivitas keagamaan kita, seolah-olah kita dapat berpartisipasi dalam menyelamatkan diri kita sendiri.
Keselamatan bagi Allah (?)
Kita harus mengingat bahwa walaupun Alkitab Perjanjian Baru yang asli itu ditulis dalam bahasa Yunani, namun para penulisnya adalah orang-orang Yahudi. Mereka membahasakan pikiran Semitiknya dalam bahasa Yunani, yang mana bahasa Yunani bukanlah bahasa ibu mereka. Sehingga naskah mereka sarat dengan pemahaman hebraic.
Bentuk kata-kata dalam doksologi Wahyu 7:10 sangat mewakili natur tulisan Ibrani. Dengan kata lain, persis seperti itulah seorang Israel Perjanjian Lama akan mengekspresikan dirinya. Secara harfiah teks tersebut mengatakan 'keselamatan, bagi Allah kita'. Ini adalah cara bahasa Ibrani mengungkapkan hubungan possession/kepemilikan (sama seperti bahasa Perancis, sebagai contoh: ce livre est a moi; secara harafiah adalah “Buku ini adalah bagi saya” yang berarti “buku ini milik saya”). Struktur yang sama terdapat pada kata-kata pembuka Mazmur 24, “Bagi TUHAN, segala bumi dan segala isinya.” yang berarti bahwa bumi dan segala isinya adalah milik TUHAN, “Bumi kepunyaan Allah”, milik dan properti-Nya. Atau seperti tercatat pada Ulangan 10:14, “Bagi Tuhan Allahmu langit bahkan langit di atasnya, bumi dan segala isinya.”2Secara gramatika, bentuk datif possesion dari frasa τῷ θεῷ berfungsi seperti genitive possession ἡμῶν yang menunjukan sebuah kepemilikan dan objek yang dimiliki.3 Maka dari pembahasan ini kita menemukan bahwa Lembaga Alkitab Indonesia tidak melakukan kesalahan dalam menempatkan kata “bagi” dalam ayat ini.
Sebagai kesimpulan dari pembahasan ini, kita perlu memahami bahwa keselamatan adalah milik Allah dan bersumber dari Allah; keselamatan dari dan bagi Allah sendiri. Yang oleh belas kasihanNya, Allah menyelamatkan kita melalui Kristus Yesus.
Solideo Gloria.
Bibliografi
Wright, Christopher J. H., Salvation Belongs To Our God (Downers Grove: InterVarsity Press, 2008).
Wallace, Daniel B., Greek Grammar Beyond the Basics (Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1996).
Osborne, Grant R., Revelation (Grand Rapids: Baker Academic, 2002).
_________________
1Christopher J. H. Wright, Salvation Belongs To Our God (Downers Grove: InterVarsity Press, 2008), 35.
2Ibid. 30.
3Daniel B. Wallace, Greek Grammar Beyond the Basics (Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1996), 149; Grant R. Osborne, Revelation (Grand Rapids: Baker Academic, 2002), 320.
Social Media